Tabligh Akbar SMAN 3 Mgaelang
Setelah 2 tahun sepi dari kegiatan bulan Ramadhan. Tahun ini Forisma atau forum kerohanian islam SMA N 3 Magelang mengadakan acara yang meriah yaitu tabligh akbar. Acara ini dihelat bertepatan dengan peringatan Nuzulul Quran. Rabu 20 april 2022 / 18 Ramadhan 1443 H,acara terselenggara di Graha Laksita Widya atau aula SMAN 3 Magelang.
Dalam kesempatan ini hadir pula tamu undangan dari Cabang Dinas Pendidikan wilayah VIII Jawa Tengah, kementeian agama kota Magelang, dan Juga Majelis Ulama Indonesia Kota Magelang. Acara dimulai pukul 13.00 dengan hafalan surat-surat pendek yang dipandu oleh Bp. M. Choirul Aziz, S.Pdi. sebagai Pembina Forisma. Setelah selesai pembacaan surat-surat acara pun dimulai dengan mewah karena pembawa cara membawakan acara dengan menggunakan 4 bahasa yaitu Bahasa nasional Bahasa Indonesia, Bahasa dareah dengan Bahasa Jawa, Bahasa internasional Bahasa inggris dan juga Bahasa arab. Meskipun seolah tidak ada kelas Bahasa tetapi dapat menghasilka siswa yang cukup lengkap keberagaman bahasnya.
Kecerdasan pembawaan MC ini tidak lepas dari perhatian Dr. Nikmah Nurbaiti, M. Pd.i selaku Kacabdin wilayah VIII, beliau menyampaikan dalam sambutannya ini sebuah prestasi luar biasa bagi SMAN 3 Magelang bisa mencetak anak yang seperti ini dan merasa bangga dan bisa dikembangkan kedepannya. Selain mendapat pujinan dari ibu kacabdin kemampuan berbahasa arab juga di ouji bapak Kasubag TU Kemenag kota magelang, beliau mengaku kagum anak SMA bisa seperti itu. Bukan hanya dari tamu undangan luar sekolah saja yang kagum, Bapak Rohmat Chozin juga kagum, dalam sambutannya bapak Chozin menginginkan pengembangan ini dengan menambahkan dalam ektrakulikuler kedepannya.
Waktu Sudah menunjukkan pukul 14.30, acara inti dimulai dengan diawali bacaan Qoriah dari Ananda Aura CInta siswa kelas XI dan dilanjutkan pengajian oleh Drs. Sumarsono, M.Pd. Pendakwah yang sekarang menjadi pengurus MUI Kota Magelang ini berpesan dalam pengajiannya pertama adalah Pintar untuk bersyukur agar nikmat kita semakin ditambah oleh Allah S.W.T. Beliau mengumpamakan, apakah ada yang mau dikasih uang tapi jarinya diiris, dan semua audien menjawab tidak mau. Untuk itulah kita perlu bersyukur. Selanjutnya berpesan janganlah jadi orang yang munafiq. Pesan terakhir sebelum ditutup doa beliau berpesan “151”. “151” adalah 1000 sehari sedekah, 5 waktu sholat jangan lupa dan 1 halaman membaca Alquran. Bertepatan pukul 15.30 acara selesai dengan diahirinya doa oleh Pendakawah yang juga mantan kepala sekolah ini. Semoga di Ramadhan ini kita diberkati dan amal perbuatan diterima oleh Allah S.W.T.